0

Peran Masyarakat dalam Perkembangan Industri Kreatif

Posted by Mustikawati on 20.42 in ,
Cikal Bakal Industri Kreatif

Skateboard tak hanya menelurkan banyak skater andal di Kota Bandung. Siapa sangka jika dari sebuah skatepark di salah satu sudut Taman Lalu Lintas Bandung di akhir tahun 1980-an, cikal bakal pertumbuhan Bandung sebagai kota segudang kreatif mulai bermunculan. Skateboard yang diklaim sebagai gerakan kultural yang lahir dari perlawanan dan semangat independen, kemudian menjadi kunci yang melatarbelakangi perkembangan fashion dan gaya hidup anak muda Bandung, hingga saat ini.

Tak hanya bermain skateboard, mereka terlibat art-action secara masif. Skala kecilnya, tengok saja desain pada papan skate. Atribut skateboard kerap diidentikkan dengan spirit bermain skateboard. Tak heran, ketika membicarakan skateboard, topik perbincangan bisa dengan lancar beralih pada fashion. Kemudian, kegiatan seni itu merambah pada bidang lain. Walaupun dalam perkembangannya, kegiatan "sampingan" itu menjadi jauh lebih menghasilkan (secara materiil) daripada bermain skateboard itu sendiri. 

Hal tersebut diakui oleh salah seorang skater Bandung, Febby Lorentz (28), yang kini memiliki jaringan clothing company bernama "Two Clothes Skateboard Wear Industries". "Kalau dulu untuk dikenal ketika main skateboard, kayaknya harus melakukan kegiatan seni apa gitu di luaran, jadi dari skateboard bisa mengembangkan aktualisasi diri juga," ucap Febby, yang kini juga menjabat sebagai koordinator Indonesia Skateboarding Association (ISA) Bandung.

Dengan modal sekitar Rp 500.000,00 pada akhir tahun 1997, ia dan beberapa temannya mendirikan distro yang kini beromzet sekitar Rp 100 juta per bulan. Kebutuhan untuk mengikuti lifestyle ala skater membuatnya ingin terus memperbarui koleksi pakaian, tas, dan sepatu. Peluang pasar yang gemilang tersebut, awalnya dilirik oleh Charlie. Pada 1989, ia mendirikan toko skateboard pertama di Bandung bernama "Hobbies Skates". Segala perlengkapan untuk bermain skateboard juga dijual. Tak hanya itu, tokonya kini juga meng-endorse beberapa skater yang berkiprah di kejuaraan skateboard nasional dan internasional.

Menurut Charlie, gaya hidup anak muda Bandung yang kreatif semakin memuluskan berkembangnya industri clothing. "Gaya yang diadopsi dengan konsep street rupanya memang disukai oleh anak muda Bandung, maka jadinya seperti ini," kata pria yang memulai usaha dari garasi rumahnya ini. Untuk menggambarkan pergerakan mayoritas skater di Kota Bandung, ungkapan "from no one to someone" tak berlebihan. Dari sanalah, gaya hidup anak muda Bandung satu dekade terakhir berkiblat. (Endah Asih/"PR").


Review

• Industri Kreatif : Skateboard tak hanya menelurkan banyak skater andal di Kota Bandung. Siapa sangka jika dari sebuah skatepark di salah satu sudut Taman Lalu Lintas Bandung di akhir tahun 1980-an, cikal bakal pertumbuhan Bandung sebagai kota segudang kreatif mulai bermunculan. Tak hanya bermain skateboard, mereka terlibat art-action secara masif. Skala kecilnya, tengok saja desain pada papan skate. Atribut skateboard kerap diidentikkan dengan spirit bermain skateboard. Atribut skateboard kerap diidentikkan dengan spirit bermain skateboard. Tak heran, ketika membicarakan skateboard, topik perbincangan bisa dengan lancar beralih pada fashion. Kemudian, kegiatan seni itu merambah pada bidang lain. Walaupun dalam perkembangannya, kegiatan "sampingan" itu menjadi jauh lebih menghasilkan (secara materiil) daripada bermain skateboard itu sendiri.

• Visi Bersama : Visi dari salah satu skater di Bandung, Febby Lorentz, membuat sebuah jaringan company clothes yang menjual baju-baju dengan tema skater. Jadi skater bias di visualisasikan dalam baju dan pernak-pernik yang lain.

• Komitmen Bersama : Skateboard yang diklaim sebagai gerakan kultural yang lahir dari perlawanan dan semangat independen, kemudian menjadi kunci yang melatarbelakangi perkembangan fashion dan gaya hidup anak muda Bandung, hingga saat ini. 

• Raih Prestasi : Beberapa skater yang berhasil mendirikan semacam distro atau company bias mendapatkan sampingan yang lumayan disamping menjalankan hobi skater mereka. Bahkan ada yang dengan bermodalkan Rp. 500.000 dan kini sudah beromzet Rp. 100 juta per bulan.

• Kesejahteraan & Keadilan Sosial : Semakin terkenalnya dan berkembangnya industri kreatif melalui desain shirt dan juga perkembangan dalam dunia skateboard membawa dampak pada perkembangan desain-desain yang lain. Sehingga timbul ide-ide desain yang yang membawa tema skateboard. Perkembangan tersebut membawa dampak penyebaran skater yang lebih luas dn dikenal oleh orang dari daerah lain yang melihat khasnya desain karya anak Bandung.

Kesimpulan

Bandung merupakan kota yang kaya dengan anak-anak yang produktif dalam hal desain sehingga pergerakan desain di kota Bandung sangat cepat perkembangannya. Diawali dari hobi bermain skateboard, anak-anak skater meluangkan waktunya untuk membuat produk-produk kreatif yang muncul dari ide dengan tema skateboard. Misalnya kaos-kaos skater, desain punggung skateboard, tas dan sepatu, sehingga disamping bermain, anak skater memiliki sampingan usaha kreatif. Terbukti dengan dibukanya : Hobbies Skates, merupakan toko skateboard pertama di Bandung pada tahun 1989.
Hal ini sangat baik untuk perkembangan industri kreatif. Kekreatifan yang disalurkan melalui hobi dan bisa berkembang menjadi sebuah perusahaan atau toko sangat memotifasi anak-anak yang lain agar mau berkreativitas dan menghasilkan sesuatu. Omset yang didapat kini sekitar Rp. 100 juta perbulan dengan modal Rp. 500.000.
Oleh karena itu, jika kita memiliki hobi yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan ide kreatif baru, jangan ragu untuk mencoba dan tuangkan ide-ide kreatif yang ada siapa tahu bisa menghasilkan dan dikenal hingga mancanegara.


0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 One Creative All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.