0

14 Sektor Ekonomi Kreatif

Posted by Mustikawati on 22.30 in , ,
  1. Periklanan dan DKV : Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan media jasa periklanan dan kreativitas dalam menggali, mengolah produksi iklan seperti perencanaan iklan, material iklan, promosi maupun tampilan iklan di media cetak dan elektronika.
  2. Arsitektur dan Interior : Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perencanaan maupun pembuatan bangunan outdoor hingga indoor beserta informasi produksi yang dibutuhkan dalam bidang ini. Contoh : arsitektur taman, perencanaan bangunan baru, perencanaan biaya konstruksi.
  3. Seni Rupa : Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi perdagangan, pekerjaan dalam bidang barang-barang antik seperti patung, hiasan, handmade, dll.
  4. Kerajinan dan Perhiasan : Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan distribusi produk kerajinan seperti kerajinan tangan dari bahan rotan, batu, kayu, perak dan perhiasan-perhiasan yang dibuat dan dikreasi dari bahan-bahan tersebut.
  5. Desain Produk Industri : Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain yang ada di Indonesia seperti desain grafis, desain produk, desain interior, pengemasan hingga pada riset identitas suatu perusahaan.
  6. Fashion dan Garmen : Kegiatan kreatif dalam bidang pakaian, seperti desain pakaian, desain sepatu / sandal, desain aksesoris mode, produksi pakaian fashion, konsultasi mengenai produk fashion terkini hingga distribusi produk.
  7. Film dan Fotografi : Kegiatan kreatif yang terkait dengan produksi video, film, dan jasa fotografi serta pendistribusian rekaman video termasuk penulisan script film, dubbing film, sinematography dan pameran film maupun foto.
  8. Musik dan Rekaman : Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi produksi, distribusi dan penjualan rekaman suara, hak cipta serta promosi musik, penulisan lirik, penciptaan lagu, pertunjukan musik, penyanyi dan komposisi musik.
  9. Seni Pertunjukan : Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembagan tarian/pertunjukan seperti produksi pertunjukan balet, tarian tradisional, kontemporer, drama, operea, musik tradisional, teater, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung hingga tata pencahayaan.
  10. Grafis, Penerbitan dan Buku : Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan penulisan buku hingga penerbitan buku, jurnal, majalah, tabloid serta kegiatan kantor berita juga mengurusi desain grafis cover buku, majalah, layoutnya.
  11. Televisi dan Radio : Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan produksi dan pengemasan, penyiaran dan transmisi televisi dan radio.
  12. Video dan Animasi : Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan pemgembangan software-software untuk menciptakan sebuah kreasi animasi baru, pembuatan video, untuk disiarkan atapun tidak.
  13. Software dan Games : Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, desain dan analisis sistem, serta desain piranti keras. Bidang ini juga terkait dengan kreasi penciptaan dan produksi games atau permainan komputer yang bersifat menghibur, ketangkasan dan edukasi.
  14. Riset, Pengembangan Produkdan Paten : Kegiatan kreatif yang menghasilkan usaha inovatif dalam penemuan ilmu dan teknologi baru dalam penerapan IPTEK untuk perbaikan produk, kreasi produk baru, material baru, metode baru, alat baru, teknologi baru hingga pematenan hasil penemuan kreasi.

0

Peran Masyarakat dalam Perkembangan Industri Kreatif

Posted by Mustikawati on 20.42 in ,
Cikal Bakal Industri Kreatif

Skateboard tak hanya menelurkan banyak skater andal di Kota Bandung. Siapa sangka jika dari sebuah skatepark di salah satu sudut Taman Lalu Lintas Bandung di akhir tahun 1980-an, cikal bakal pertumbuhan Bandung sebagai kota segudang kreatif mulai bermunculan. Skateboard yang diklaim sebagai gerakan kultural yang lahir dari perlawanan dan semangat independen, kemudian menjadi kunci yang melatarbelakangi perkembangan fashion dan gaya hidup anak muda Bandung, hingga saat ini.

Tak hanya bermain skateboard, mereka terlibat art-action secara masif. Skala kecilnya, tengok saja desain pada papan skate. Atribut skateboard kerap diidentikkan dengan spirit bermain skateboard. Tak heran, ketika membicarakan skateboard, topik perbincangan bisa dengan lancar beralih pada fashion. Kemudian, kegiatan seni itu merambah pada bidang lain. Walaupun dalam perkembangannya, kegiatan "sampingan" itu menjadi jauh lebih menghasilkan (secara materiil) daripada bermain skateboard itu sendiri. 

Hal tersebut diakui oleh salah seorang skater Bandung, Febby Lorentz (28), yang kini memiliki jaringan clothing company bernama "Two Clothes Skateboard Wear Industries". "Kalau dulu untuk dikenal ketika main skateboard, kayaknya harus melakukan kegiatan seni apa gitu di luaran, jadi dari skateboard bisa mengembangkan aktualisasi diri juga," ucap Febby, yang kini juga menjabat sebagai koordinator Indonesia Skateboarding Association (ISA) Bandung.

Dengan modal sekitar Rp 500.000,00 pada akhir tahun 1997, ia dan beberapa temannya mendirikan distro yang kini beromzet sekitar Rp 100 juta per bulan. Kebutuhan untuk mengikuti lifestyle ala skater membuatnya ingin terus memperbarui koleksi pakaian, tas, dan sepatu. Peluang pasar yang gemilang tersebut, awalnya dilirik oleh Charlie. Pada 1989, ia mendirikan toko skateboard pertama di Bandung bernama "Hobbies Skates". Segala perlengkapan untuk bermain skateboard juga dijual. Tak hanya itu, tokonya kini juga meng-endorse beberapa skater yang berkiprah di kejuaraan skateboard nasional dan internasional.

Menurut Charlie, gaya hidup anak muda Bandung yang kreatif semakin memuluskan berkembangnya industri clothing. "Gaya yang diadopsi dengan konsep street rupanya memang disukai oleh anak muda Bandung, maka jadinya seperti ini," kata pria yang memulai usaha dari garasi rumahnya ini. Untuk menggambarkan pergerakan mayoritas skater di Kota Bandung, ungkapan "from no one to someone" tak berlebihan. Dari sanalah, gaya hidup anak muda Bandung satu dekade terakhir berkiblat. (Endah Asih/"PR").


Review

• Industri Kreatif : Skateboard tak hanya menelurkan banyak skater andal di Kota Bandung. Siapa sangka jika dari sebuah skatepark di salah satu sudut Taman Lalu Lintas Bandung di akhir tahun 1980-an, cikal bakal pertumbuhan Bandung sebagai kota segudang kreatif mulai bermunculan. Tak hanya bermain skateboard, mereka terlibat art-action secara masif. Skala kecilnya, tengok saja desain pada papan skate. Atribut skateboard kerap diidentikkan dengan spirit bermain skateboard. Atribut skateboard kerap diidentikkan dengan spirit bermain skateboard. Tak heran, ketika membicarakan skateboard, topik perbincangan bisa dengan lancar beralih pada fashion. Kemudian, kegiatan seni itu merambah pada bidang lain. Walaupun dalam perkembangannya, kegiatan "sampingan" itu menjadi jauh lebih menghasilkan (secara materiil) daripada bermain skateboard itu sendiri.

• Visi Bersama : Visi dari salah satu skater di Bandung, Febby Lorentz, membuat sebuah jaringan company clothes yang menjual baju-baju dengan tema skater. Jadi skater bias di visualisasikan dalam baju dan pernak-pernik yang lain.

• Komitmen Bersama : Skateboard yang diklaim sebagai gerakan kultural yang lahir dari perlawanan dan semangat independen, kemudian menjadi kunci yang melatarbelakangi perkembangan fashion dan gaya hidup anak muda Bandung, hingga saat ini. 

• Raih Prestasi : Beberapa skater yang berhasil mendirikan semacam distro atau company bias mendapatkan sampingan yang lumayan disamping menjalankan hobi skater mereka. Bahkan ada yang dengan bermodalkan Rp. 500.000 dan kini sudah beromzet Rp. 100 juta per bulan.

• Kesejahteraan & Keadilan Sosial : Semakin terkenalnya dan berkembangnya industri kreatif melalui desain shirt dan juga perkembangan dalam dunia skateboard membawa dampak pada perkembangan desain-desain yang lain. Sehingga timbul ide-ide desain yang yang membawa tema skateboard. Perkembangan tersebut membawa dampak penyebaran skater yang lebih luas dn dikenal oleh orang dari daerah lain yang melihat khasnya desain karya anak Bandung.

Kesimpulan

Bandung merupakan kota yang kaya dengan anak-anak yang produktif dalam hal desain sehingga pergerakan desain di kota Bandung sangat cepat perkembangannya. Diawali dari hobi bermain skateboard, anak-anak skater meluangkan waktunya untuk membuat produk-produk kreatif yang muncul dari ide dengan tema skateboard. Misalnya kaos-kaos skater, desain punggung skateboard, tas dan sepatu, sehingga disamping bermain, anak skater memiliki sampingan usaha kreatif. Terbukti dengan dibukanya : Hobbies Skates, merupakan toko skateboard pertama di Bandung pada tahun 1989.
Hal ini sangat baik untuk perkembangan industri kreatif. Kekreatifan yang disalurkan melalui hobi dan bisa berkembang menjadi sebuah perusahaan atau toko sangat memotifasi anak-anak yang lain agar mau berkreativitas dan menghasilkan sesuatu. Omset yang didapat kini sekitar Rp. 100 juta perbulan dengan modal Rp. 500.000.
Oleh karena itu, jika kita memiliki hobi yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan ide kreatif baru, jangan ragu untuk mencoba dan tuangkan ide-ide kreatif yang ada siapa tahu bisa menghasilkan dan dikenal hingga mancanegara.


0

Peran Pemerintah dalam Perkembangan Industri Kreatif

Posted by Mustikawati on 20.31 in , ,
UKM GALLERY DIHARAPKAN JADI LOKOMOTIF INDUSTRI KREATIF

Jakarta, 3/4/2009 (Kominfo-Newsroom) - Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali mengharapkan UKM Gallery dapat menjadi lokomotif bagi industri kreatif Indonesia. 
“UKM Gallery ini diharapkan menjadi lokomotif yang mampu menarik gerbong industri kreatif di Indonesia,” kata Suryadharma Ali di Jakarta, Jumat, saat meresmikan UKM Gallery di Gedung Smesco Jakarta, Jumat (3/4). 

Ia mengatakan, gerai tiga lantai itu juga diharapkan tidak sekadar menjadi tempat promosi dan pemasaran produk, tetapi juga sarana strategis untuk menggerakkan produsen, sarana inovasi, dan penggali produk anak bangsa terbaik. Dalam kesempatan itu, Menteri Suryadharma meminta agar pengelola UKM Gallery senantiasa cermat dan cerdas untuk mencari cara menarik lebih banyak pengunjung yang datang, misalnya melalui gelaran event yang menarik publik, seperti fashion show, talkshow, dan lomba-lomba desain. 

“Keberhasilan misi dan visi UKM Gallery ini ditentukan oleh networking lembaga terkait, termasuk akademisi, asosiasi, travel biro, Pemda, dan instansi lain,” katanya. 

Selain itu, Ia berharap kehadiran UKM Gallery dapat menjadi jawaban atas tantangan krisis keuangan global yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat dunia sehingga menurunkan tingkat ekspor.

Tidak Pesimistis

“Saya mengimbau agar UKM tidak pesimistis, justru krisis harus dijadikan momentum untuk mengoptimalkan pasar dalam negeri dan penetrasi ke pasar alternatif, yaitu Eropa Timur, Timur Tengah, Afrika, dan Rusia,” kata Suryadharma. 

Menurut dia, dengan jumlah penduduk mencapai 220 juta jiwa disertai pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, Indonesia merupakan negara yang sangat potensial dari sisi pasar. “Diharapkan UKM dapat mengoptimalkan perannya memanfaatkan potensi yang besar tersebut”. 

Ia menambahkan, sebagian besar pelaku UKM di Indonesia bergerak di sektor industri kreatif yang berbasis ide dan inovasi kreatif dalam memanfaatkan sumber daya untuk menghasilkan produk bernilai tambah dan laku dipasarkan. “Industri kreatif merupakan harapan masa depan, pengembangan UMKM jadi momentum tahun 2009 sebagai tahun industri kreatif yang harus dimanfaatkan dan didukung seoptimal mungkin,” tambahnya. 

Sementara itu, Dirut Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM, Harun Kussuwardhono mengharapkan UKM Gallery dapat menjadi ikon bagi pemberdayaan KUKM di Indonesia. 

“Bangsa Indonesia memiliki budaya yang luar biasa. UKM Gallery, salah satu misinya, turut menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia dengan menyajikan karya terbaik anak bangsa,” katanya. 

Harun menambahkan, UKM Gallery ke depan tidak sekedar akan menjadi tempat promosi dan pemasaran produk unggulan UKM se Indonesia, tetapi juga dapat menjadi tujuan wisata belanja yang baru. (T.Dw/ysoel)
.

Review
• Industri Kreatif : Peresmian UKM Gallery di Gedung Smesco, Jakarta. UKM Gallery merupakan gerai tiga lantai yang diharapkan menjadi tempat promosi dan pemasaran produk, tetapi juga sarana strategis untuk menggerakkan produsen, sarana inovasi dan penggali produk anak bangsa yang terbaik. Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali mengharapkan UKM Gallery dapat menjadi lokomotif bagi industri kreatif Indonesia. Sementara itu, Dirut Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM, Harun Kussuwardhono mengharapkan UKM Gallery dapat menjadi ikon bagi pemberdayaan UKM di Indonesia.

• Visi Bersama : UKM Gallery ini diharapkan menjadi lokomotif yang mampu menarik gerbong industri kreatif di Indonesia. Selain itu Ia juga berharap bahwa UKM Gallery ini dapat menjadi jawaban untuk masalah yang dihadapi sebagai dampak dari krisis keuangan global yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat dunia sehingga menurunkan pendapatan eksport. UKM Gallery ke depannya tidak sekedar akan menjadi tempat promosi dan pemasaran produk unggulan UKM se Indonesia, tetapi juga dapat menjadi tujuan wisata belanja yang baru. Selain itu Harun Kussuwardhono mengharapkan UKM Gallery dapat menjadi ikon bagi pemberdayaan KUKM di Indonesia.

• Komitmen Bersama : Pemerintah bersama-sama dengan pengelola UKM Gallery berharap agar turut dapat menjaga dan mengembangkan warisan budaya bangsa dengan menyajikan karya anak negeri yang terbaik. Pada kesempatan itu, Menteri Suryadharma juga meminta kepada pengelola UKM Gallery agar lebih cermat dan cerdas untuk mencari cara agar menarik lebih banyak pengunjung yang datang. Berbagai cara dapat dilakukan misalnya : dengan mengadakan event-event yang menarik public, seperti fashion show, lomba-lomba mendesain, talkshow, dll.  

• Raih Prestasi : Menurut Menteri Suryadharma, keberhasilan misi dan visi UKM Gallery ini ditentukan oleh networking lembaga terkait, termasuk akademisi, asosiasi, travel biro, Pemda, dan instansi lain,” katanya. Indonesia merupakan Negara yang sangat potensial dari sisi pasar, sehingga diharapkan UKM tersebut bisa memaksimalkan potensi tersebut untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah dan dapat laku dipasaran.

• Kesejahteraan & Keadilan Bersama : Diharapkan agar UKM Gallery ini dapat berkembang dan dapat menyalurkan ide-ide kreatif anak negeri sehingga mengalami peningkatan eksport dan menambah devisa negera. Keadaan masyarakat pun semakin meningkat ekonominya dan mengalami kehidupan yang lebih baik serta tercipta lapangan kerja bagi banyak orang lain. Karya anak negeri pun lebih terekspos ke luar, sehingga bisa dinikmati dan dikenal oleh orang dari luar juga.

Kesimpulan

Menurut saya, dengan adanya UKM Gallery seperti itu, dapat memacu perkembangan industri kreatif di Indonesia. UKM Gallery tersebut sangat bermanfaat dalam mendukung dan mengembangkan peningkatan industri kreatif. Karena UKM itu menjadi sarana yang memadai untuk tempat mempromosikan produk ekonomi kreatif, memasarkan produk dan menggerakkan agar masyarakat semakin memacu pertumbuhan ide kreatif untuk menghasilkan produk yang bermanfaat dan dikenal hingga mancanegara sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan UKM Gallery :
  • Mengadakan pameran
  • Fashion show
  • Talk show industri kreatif
Di Indonesia, sebagaian besar pelaku UKM bergerak dibidang industri kreatif yang memanfaatkan ide dan kreativitas, sehingga Indonesia merupakan negara yang potensial dalam sisi pasar dan meningkatkan pendapatan ekspor. Sementara itu, dengan adanya dukungan dari bagan pemerintahan yaitu Menteri Koperasi dan UKM serta Dirut Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM diharapkan UKM Gallery tersebut dapat berkembang sesuai yang diharapkan dan bisa menjadi tempat wisata belanja baru. 


0

Industri Kreatif : Inggris vs Indonesia

Posted by Mustikawati on 20.23 in , ,
















0

Mensejahterakan Masyarakat lewat Industri Kreatif : Sektor Kerajinan

Posted by Mustikawati on 09.03 in ,









0

Ekonomi Kreatif & Industri Kreatif

Posted by Mustikawati on 06.48 in ,

Pengertian

Ekonomi Kreatif adalah segala kegiatan ekonomi yang menjadikan kreativitas (kekayaan intelektual), budaya dan warisan budaya maupun lingkungan sebagai tumpuan masa depan. (Howkins, John : The Creative Economy, How People Make Money from Ideas).

Industri Kreatif adalah berbasis kreativitas, keterampilan, dan talenta yang memiliki potensi peningkatan kesejahteraan serta penciptaan lapangan kerja dengan menciptakan dan mengeksploitasi Hak Kekayaan Inteletual (HKI). Jadi ibaratnya ekonomi kreatif adalah kandangnya sedangkan industri kreatif adalah binatangnya.

Industri Kreatif adalah Industri-industri yang mengandalkan kreatifitas individu, keterampilan serta talenta yang memiliki kemampuan meningkatkan taraf hidup dan penciptaan tenaga kerja melalui penciptaan (gagasan) dan eksploitasi HKI. (UK Department of Culture, Media and Sport, 1999).

Latar Belakang

Kata Ekonomi dan Kreatif sudah dikenal dari dulu, namun sekarang muncul dan terkesan membawa perubahan baru.  Karena keterkaitan antara ekonomi dan kreatif menghasilkan penciptaan nilai ekonomi yang baru serta lapangan kerja di Indonesia maupun seluruh dunia. Dari sisi ekonomi, Ekonomi kreatif dinilai memberikan sumbangan pendapatan yang cukup besar bagi pemerintah.

Ekonomi Kreatif di Indonesia

Industri kreatif mulai masuk dan dilirik di Indonesia sekitar tahun 2006. Pada saat itu, Menteri Perdagangan RI, Dr Mari Elka Pangestu meluncurkan program "Indonesia Design Power" di jajaran Departemen Perdagangan RI, suatu program pemerintah yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia dipasar domestik maupun ekspor. Presiden RI pada pidatonya pada pembukaaan Pameran Pekan Budaya Indonesia baru-baru ini juga tengah bersiap-siap menyambut era Ekonomi Kreatif ini, yang Beliau sebut sebagai ekonomi gelombang ke-4.

Pergeseran Orientasi Ekonomi di Dunia Barat


Copyright © 2009 One Creative All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.